2

SEMINAR EPILEPSI



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Epilepsi didefinisikan sebagai suatu sindrom yang ditandai oleh gangguan fungsi otak yang bersifat sementara dan paroksismal, yang memberi manifestasi berupa gangguan, atau kehilangan kesadaran, gangguan motorik, sensorik, psikologik, dan sistem otonom, serta bersifat episodik. Defisit memori adalah masalah kognitif yang paling sering terjadi pada pederita epilepsy.
Setiap orang punya resiko satu di dalam 50 untuk mendapat epilepsi. Pengguna narkotik dan peminum alkohol punya resiko lebih tinggi. Pengguna narkotik mungkin mendapat seizure pertama karena menggunakan narkotik, tapi selanjutnya mungkin akan terus mendapat seizure walaupun sudah lepas dari narkotik.Di Inggris, satu orang diantara 131 orang mengidap epilepsi.
Epilepsi dapat menyerang anak-anak, orang dewasa, para orang tua bahkan bayi yang baru lahir. Angka kejadian epilepsi pada pria lebih tinggi dibandingkan pada wanita, yaitu 1-3% penduduk akan menderita epilepsi seumur hidup. Di Amerika Serikat, satu di antara 100 populasi (1%) penduduk terserang epilepsi, dan kurang lebih 2,5 juta di antaranya telah menjalani pengobatan pada lima tahun terakhir. Menurut World Health Organization (WHO) sekira 50 juta penduduk di seluruh dunia mengidap epilepsi (2004 Epilepsy.com).


BAB II
ANALISIS KASUS EPILEPSI
A. Pengertian
Epilepsi yang sukar untuk mengendalikan secara medis atau pharmacoresistant, sebab mayoritas pasien dengan epilepsi adalah bersifat menentang, kebanyakan yang sering terserang terlebih dahulu yaitu bagian kepala. Obat yang bias menenangkan antiepileptik yang standar. Berkaitan dengan biomolekular basis kompleksnya. Sakit kepala yang menyerang sukar sekali untuk diperlakukan secara pharmakologis, walaupun obat antiepileptic sudah secara optimal diberikan,sekitar 30-40% tentang penderita epilepsi yang terjangkit, biasanya pasien melakukan operasi pembedahan untuk menghilangkan rasa sakit sementara. Akan tetapi gejala epilepsi akan timbul sesekali, karena epilepsi sukar untuk dihilangkan rasa sakit kepala yang menyerang.
Epilepsi dapat dibagi dalam tiga golongan utama antara lain:
· Epilepsi Grand Mal
Epilepsi grand mal ditandai dengan timbulnya lepas muatan listrik yang berlebihan dari neuron diseluruh area otak-di korteks, di bagian dalam serebrum, dan bahkan di batang otak dan talamus. Kejang grand mal berlangsung selama 3 atau 4 menit.
· Epilepsi Petit Mal
Epilepsi ini biasanya ditandai dengan timbulnya keadaan tidak sadar atau penurunan kesadaran selama 3 sampai 30 detik, di mana selama waktu serangan ini penderita merasakan beberapa kontraksi otot seperti sentakan (twitch- like),biasanya di daerah kepala, terutama pengedipan mata.
· Epilepsi Fokal
Epilepsi fokal dapat melibatkan hampir setiap bagian otak, baik regional setempat pada korteks serebri atau struktur-struktur yang lebih dalam pada serebrum dan batang otak. Epilepsi fokal disebabkan oleh lesi organik setempat atau adanya kelainan fungsional.


B. ANALISIS KASUS TERINTEGRITAS TOPIK PENYAKIT EPILEPSI
Penyandang “Epilepsi” sering dijauhi oleh teman dan warga sekitarnya.
Melihat seorang yang tiba-tiba jatuh dan kejang-kejang, reaksi kebanyakan orang justru menjauhinya. Mereka takut menyentuhnya apalagi membantunya sebab takut ketularan. Ini adalah sikap yang tidakbijaksana, sebab “Epilepsi” yang lebih dikenal sebagai penyakit ‘ayan’ sangat jelas tidak menular.

Mengenal Epilepsi
Epilepsi bukan disebabkan oleh kuman atau bakteri. Ia merupakan gangguan mendadak dan sesaat pada sistem syaraf otak, terjadi akibat aktivitas berlebihan dari kelompok sel neuron di otak. Penyebab sel-sel itu menjadi terlalu aktif belum diketahui secara pasti. Tetapi yang pasti gangguan Epilepsi dapat diredam. Epilepsi bukan hambatan untuk meraih kesuksesan seperti dibuktikan oleh banyak menyandang epilepsi yang telah mengukir kemasyhuran di berbagai bidang, antara lain : Alexander the Great, Alfred Nobel, Napoleon Bonaparte, Peter Tchaikovsky dan Vincent Van Gogh. Masyarakat umum hendaknya bersikap wajar menghadapi anggota masyarakat yang kebetulan cenderung mendapat serangan epilepsi.
Hubungan Epilepsi dengan Keturunan dan Pekerjaan
Pada epilepsi yang disebabkan oleh kumpulan gejala sebagai akibat dari
berbagai penyakit, tidak akan diturunkan kepada anak-anaknya.
Sebagai contoh: epilepsi yang timbul sebagai akibat cedera otak karena kecelakaan, tidak akan diturunkan kepada anak-anaknya. Pada epilepsi yang penyebabnya tidak diketahui ( epilepsi idiopatis), faktor keturunan pada penyandang epilepsi adalah kecil, kurang dari 5%. Yang diturunkan bukan epilepsinya, tetapi ambang rangsang kejang atau serangan yang rendah yang diturunkan. Namun bila kedua pasangan adalah penyandang epilepsi, maka resiko untuk mendapatkan anak dengan epilepsi menjadi lebih besar.
Adalah bijaksana untuk konsultasi pada dokter sebelum hamil. Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh penyandang epilepsi bergantung pada jenis epilepsinya dan sejauh mana serangannya dapat dikendalikan. Hal yang perlu diperhatikan adalah keselamatan kerja bagi penyandang epilepsi dan orang lain bila mendapat serangan.
Sebagian besar dapat dilakukan oleh penyandang epilepsi seperti pekerja tangan, guru, pekerja sosial, peneliti, penerjemah, olahragawan, pekerja kantor, ilmuwan.
Beberapa pembatas kerja bagi penyandang epilepsi adalah sebagai tentara,
polisi, pengemudi kendaraan umum (supir bis, pilot, masinis), pemadam
kebakaran, bekerja dengan mesin putar, berhubungan dengan alat listrik
tegangan tinggi, pekerja bangunan tinggi, operator alat pemanas atau
alat yg mudah pecah. Yang utama bagi penyandang epilepsi adalah
merencanakan pendidikannya sesuai dengan bakat dan keinginannya tetapi
dengan mempertimbangkan pada beberapa pekerjaan yang mengandung resiko
membahayakan dirinya atau orang lain bila mendapat serangan.
Epilepsi atau ayan bukanlah penyakit, melainkan suatu kondisi yang timbul akibat munculnya impuls listrik otak (seluruh bagian otak) yang bekerja tidak semestinya. Gejala klinisnya sangat kompleks, tetapi proses abnormal listrik sel-sel otak itu bisa terlihat pada Elektro Encephalografi (alat rekam listrik otak).
Pada keadaan normal, listrik otak akibat reaksi yang timbul adalah semua fungsi tubuh normal, seperti fungsi motorik, sensorik, fisik, dan organ-organ autonom. ''Ketika serangan epilepsi datang, penderita tersebut memancarkan listrik berlebih di otaknya yang mengakibatkan berbagai bentuk serangan. Misalnya, mendadak jatuh, kejang-kejang, kehilangan kontrol pada fungsi kencing atau buang air, mendadak mencium bau aneh, mendengar suara aneh, terjadi halusinasi atau ilusi, dan melihat kilatan-kilatan cahaya.
Penyebab epilepsi sendiri, terbagi dua kelompok, yakni idiopatik dan symtomatic.
Idiopatik merupakan golongan yang belum atau tidak diketahui penyebabnya.''Termasuk dalam bagian ini adalah yang bersifat diturunkan atau keturunan (genetik). Dari golongan idiopatik sebagian besar tidak permanen, sehingga pada usia tertentu akan sembuh total. Saat ini berkembang penelitian tentang pengobatan genetik. symtomatic adalah golongan penderita epilepsi yang diketahui penyebabnya, seperti kelainan metabolik, trauma kepala, tumor kepala, stroke, kelainan pembuluh darah otak, infeksi otak, kelainan otak bawaan lahir atau pada perkembangannya, keracunan otak seperti logam timah dan penyakit-penyakit lain semisal Lupus Erythematosus ''Ada yang mengatakan, jika tersentuh busa atau lidah penderita epilepsi yang sedang terserang akan tertular, padahal tidak.
Prevalensi penderita epilepsi di Eropa yang berpenduduk 810 juta orang, terjadi serangan satu atau lebih dari sepanjang hidup orang Eropa terdapat 16 sampai 40 juta orang. Kasus insiden baru antara 40 sampai 70 per 100 ribu penduduk terdapat 0,3 sampai 0,6 juta orang menjadi epilepsi per tahunnya. ''Prevalensi di belahan Eropa baik kasus baru dan lama yang masih aktif per tahun ada 0,4 sampai 0,8 atau sebesar 3,2 sampai 6,5 juta orang,'.
Untuk Amerika dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta orang, diketahui terjadi insiden epilepsi 30-50 orang per 100 ribu per tahunnya. Prevalensinya 5-8 orang per 1.000 orang per tahun atau 1,25 sampai 2 juta orang per tahunnya. ''Sayangnya, prevalensi di Indonesia belum diketahui datanya secara pasti dan akurat.
Tidak ter-cover-nya penderita epilepsi ini dirasakan Nizar, karena faktor ekonomi, sehingga tidak pergi/berobat ke dokter dan faktor sosial. ''Diperberat lagi dengan mitos atau stigma bagi penderita epilepsi. Mereka dikatakan kemasukan setan atau diguna-guna, sehingga enggan berobat ke dokter. Sakit mental atau idiot. Ada lagi yang mangatakan kalau penyebabnya karena keturunan. Padahal, persentasenya sangat kecil dan itu pun sebagian besar terjadi pada usia tertentu dan sembuh.
Epilepsi, sesungguhnya dapat disembuhkan dengan obat-obat biasa. ''Dari seluruh penderita epilepsi hampir 85% sembuh total dan sisanya bisa terkontrol. Bahkan dalam persentase kecil operasi perlu dilakukan.
Kematian pada penderita, bukan disebabkan semata-mata oleh epilepsinya sendiri. Kecuali pada penderita (status epilepsi) dengan tipe kejang umum (terus-menerus) ''Kematian lebih disebabkan karena benturan kepala akibat pendarahan otak atau diperburuk oleh penyakit lain, seperti jantung atau organ pernapasan, serta sebab-sebab nonmedis, semisal putus asa, sehingga melakukan bunuh diri.
Menangani Epilepsi
Epilepsi bukan penyakit, tetapi suatu kondisi akibat timbulnya impuls listrik otak yang tidak bekerja normal. Pada waktu serangan penderita tidak melukai dirinya; jangan memaksa dengan kekuatan untuk menahan gerak penderita, kecuali pada tempat berbahaya; letakkan di tempat datar jika serangan pada posisi duduk atau berdiri; lepaskan semua
yang mengganggu di leher; jauhkan semua benda keras atau berbahaya dari penderita; posisikan pada satu sisi mulut/kepala penderita untuk mencegah tertelannya ludah atau sesuatu di mulut; letakkan bantalan lunak pada kepala dan leher; jangan masukkan sesuatu baik makanan/minuman/ obat ke mulut; setelah serangan biasanya lemas, perlu dibantu untuk pulang, tetapi jika tidur biarkan sampai bangun.
Seminar isu keperawatan yang berfokus pada konsep:
1.      komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi  secara langsung  maupun tidak langsung.
Epilepsi yang berkembang di tengah masyarakat adalah semacam penyakit yang ditandai dengan kejang-kejang. Pada umumnya epilepsi bisa muncul karena penderita mengalami kelelahan atau mengalami benturan di kepala, lalu sejurus kemudian mengalami kejang. Epilasi bukanlah penyakit baru, epilepsi sudah dialami sejak zaman kuno. Pada zaman dahulu epilepsi dikenal sebagai bentuk pengalaman religi yang dikaitkan dengan pengaruh setan. Pada zaman itu epilepsi disebut sebagai penyakit suci, karena serangan epilepsi terjadi disebabkan oleh serangan setan.
Namun, disisi lain epilepsi dianut oleh penganut animisme dipahami sebagai serangan dari roh jahat. Penderita epilepsi yang terkena serangan dari roh jahat ini bisa memiliki kekuatan seperti dukun melalui pengalaman dunia lain.
Epilepsi banyak diderita oleh masyarakat di seluruh dunia. Secara umum, berdasarkan asumsi dari berbagai budaya bangsa, penderita epilepsi distigmakan harus dijauhi dan dikucilkan. Di salpetriere, tempat lahirnya paham neurologi modern, seorang neurologi modern Jean Martin Charcot mengungkapkan bahwa penderita epilepsi mengalami keterbelakangan mental, mengalami sifilis yang kronis dan melakukan tindakan kriminal.
Sedangkan di tanzania dan Afrika, epilepsi dikaitkan dengan penaruh roh-roh jahat, ilmu sihir dan keracunan serta diyakini akan menular kepada orang lain. Di romawi kuno epilepsi dikenal dengan nama Morbus Comitialis atau kutukan dari para dewa penguasa Romawi Kuno.
Di indonesia khususnya didaerah NTT  epilepsi lebih dikenal dengan istilah “ mati kambing”. Hal itu dikarenakan masyarakat memiliki pandangan yang keliru dimana mereka menganggap bahwa epilepsi bukanlah penyakit tapi terjadi karena masuknya roh jahat, kesurupan, guna-guna atau suatu kutukan. Anggapan ini terjadi karena epilepsi terjadi ditempat umum, secara tiba-tiba, dan disaksikan oleh banyak orang sehingga menyebabkan berbagai persepsi yang keliru.
Fungsi penyuluhan dari penyakit epilepsi adalah agar masyarakat memahami epilepsi bukanlah penyakit yang menular dan dijauhi oleh masyarakat karena dapat menyebabkan orang yang terkena epilepsi tidak dapat  melakukan hidup dengan layak dalam karirnya.selain itu diperlukan penanganan yang maksimal dan menyeluruh dari   masyarakat, keluarga, hingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya dan keluar dari bayangan stigma yang ada.
2.      Antropologi dan Sosiologi
Epilepsi adalah suatu penyakit kejang yang  lebih dikenal dimasyarakat sebagi ayan . penyakit ini umumnya diderita oleh orang dewasa dan mudah kambuh jika si penderita mengalami kelelahan atau tekanan emosi . di masyarakat pedesaan,epilepsy atau ayan sering dikaitkan dengan penyakit akibat guna-guna atau gangguan setan. Namun, secara ilmu kedokteran , epilepsy bisa dijelaskan dengan lebih masuk akal sebagai kelainan psikis yang abnormal karena adanya muatan listrik dibagian otak tertentu.
Gejala epeilepsi dimulai pada suatu bagian tubuh tertentu , misalnya tangan atau kaki, dnan kemudian menjalar ke anggota gerak ,sejalan dengan penyebaran aktivitas listrik di otak. Pada tahap kompleks, penderita bisa mengalami hilang kontak denagn lingkungannya selama 12 menit. Kemudian , dilanjutkan dengan mengeluarkan suara-suara aneh,kejang otot yang hebat dan sentakan-sentakan diseluruh tubuh. Sesudahnya penderita bisa mengalami sakit kepala,linglung sementara dan merasa sangat lelah. Biasanya penderita tidak dapat mengingat apa yang terjadi setelah kejang.
Pada dasaranya masyarakat pendesaan menyebutkab bahwa ayan atau epilepsy  adalah penyakit akibat adanya guna-guna atau mereka punya kepercayaan,terhadap hal-hal gaib,yang mengakibatkan setiap penyakit yang ada itu diakibatkan oleh adanya orang yang membuat karena faktor maslah keluarga atau faktor dendam.
Beberapa faktor yang mengakibatkan adanya kepercayaan terhdap hal-hal tersebut:
-          Masyarakat masih mempunyai pemikiran tradisional
-          Kurangnya pemahaman akan beberapa penyakit akan beberapa jenis kesehatan
-          Minimnya jasa pelayanan kesehatan di pedesaan sehingga para masyrakat pedesaan lebih bnayak memilih menggunakan obat yang tradisional atau masih terkait dengan hal-hal gaib.
-          Banyaknya kesenjangan antara masyarakat sehingga banyak anggapan bahwa suatu penyakit itu merupakan perbuatan anata sesame masyarakat karena adanya unsure dendam.
Sementara epilepsi adalah penyakit yang terjdi akibat adanya kesalahan dalam otak,dimana epilepsy sering terjadi sejak adanya kesalahan dalam sistem persarafan sehingga mengakibatkan seseorang dapat mengakibatkan seseoranng mengalami kehilangan kesadaran dan mengalami kejang otot yang berlebihan dan membuat seseorang kehilangan kesadarannya.
3.      Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan hal-hal lainnya yang ada disekitar orgsnisme tersebut. Pada masalah issue keperawatan yang berfokus pada permasalahan tentang penyakit epilepsi yang terjadi dilingkungan masyarakat pedalaman. Berdasarkan mitos yang ada penyakit epilepsi sangat erat hubungannya dengan kondisi dari lingkungan si penderita tersebut. Ekologi tentang penayakit  epilepsi pada dasarnya dikarenakan oleh faktor-faktor seperti : cuaca,suhu,kelembapan udara dan serta orang-orang yang berada dalam lingkungan tersebut. Karena cuaca,suhu yang ada dalam lingkungan sekitar dapat mempengaruhi timbulnya atau memacu seseorang yang menderita penyakit epilepsi dapat terjadi atau kambuh secara tidak disadari. Cuaca panas dan dingin dapat memicu seseorang dapat secara tidak sadar dapat timbul secara sendirinya. Karena epilepsi juga dapat dipengaruhi oleh orang disekitar atau faktor kurangnya komunikasi si penderita terhadap masyarakat dilingkungannya. Hal ini mengakibatkan si penderita lebih banyak meluangkan waktu sendiri dan banyak melamun,sehingga otaknya bekerja secara abnormal. Epilepsi secara medis dapat dikarenakan suhu karena suasana dingin dan panas itu merupakan penyebab tersendiri bagi seorang penderita,seperti seorang yang menderita ayan air dan orang yang trauma akan panas seperti keadaan sedang demam yang mengakibatkan panas yang tinggi  sehingga dapat seketika merasakan kejang karena kerja otak listrik yang secara abnormal memacu untuk terjadinya kejang dalam tubuh. Selain itu faktor orang-orang yang dapat mengganggu pikiran atau membuat seorang penderita terkejut dapat juga menyebabkan epilepsi terjadi secara langsung.
4.      Sosial Budaya
Penyakit epilepsi merupakan penyakit yang sering terjadi dikalangan masyarakat pedesaan. Dimana  penyebab penyakit ini sudah menjadi budaya yang tidak dapat hilang dari pemikiran masyarakat. Dimana penyebabnya adalah karena adanya hal-hal gaib,roh-roh jahat  atau dikarenakan adanya kutukan. Pengertian masyarakat akan penyebab terjadinya penyakit ini sudah menjadi turun menurun kesetiap genarasi mereka. Sehingga penyebab penyakit  epilepsi ini sudah menjadi masalah sosial budaya yang  secara turun temurun dalam pemikiran masyarakat. Salah satunya di provinsi NTT.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Epilepsi merupakan gangguan susunan saraf pusat (SSP) yang dicirikan oleh terjadinya bangkitan (seizure, fit, attact, spell) yang bersifat spontan (unprovoked) dan berkala. Bangkitan dapat diartikan sebagai modifikasi fungsi otak yang bersifat mendadak dan sepintas, yang berasal dari sekolompok besar sel-sel otak, bersifat singkron dan berirama. Bangkitnya epilepsi terjadi apabila proses eksitasi didalam otak lebih dominan dari pada proses inhibisi.
Setiap orang punya resiko satu di dalam 50 untuk mendapat epilepsi. Pengguna narkotik dan peminum alkohol punya resiko lebih tinggi. Pengguna narkotik mungkin mendapat seizure pertama karena menggunakan narkotik, tapi selanjutnya mungkin akan terus mendapat seizure walaupun sudah lepas dari narkotik. Umumnya epilepsi mungkin disebabkan oleh kerusakan otak dalam process kelahiran, luka kepala, strok, tumor otak, alkohol. Kadang epilepsi mungkin juga karena genetik, tapi epilepsi bukan penyakit keturunan. Tapi penyebab pastinya tetap belum diketahui.
.
B. Saran
Disarankan kepada pembaca agar menghindari faktor resiko penyebab epilepsi karena epilepsi dapat ditimbulkan karena kebiasaan yang salah.

2 comments:

Unknown said...

Terimakasih artikelnya bagus.
Saya juga mau informasikan tentang obat epilepsi bila anda minat klik Terimakasih artikelnya bagus.
Saya juga mau informasikan tentang Obat Epilepsi

Unknown said...

Penyebab Ejakulasi Dini

Penyebabnya sanggup bermacam macam ialah rasa gugup terpojok ketagihan penawar pertanyaan dekat hubungan sehari-hari dgn pasangan, perubahan posisi kendala ereksi, hingga libido kenistaan interaksi seksual repot tak termasuk diantaranya. selama kamu terhindar alamat kondisi-kondisi di atas, di inginkan mampu mencegah terjadinya ejakulasi dini.

mengalahkan Ejakulasi Dini
sekian banyak trik yg dilakukan terhadap mengontrol ejakulasi dini adalah :

- jangan sampai memakai narkotik atau alkohol.
- cobalah bagi relaks atau tenang sebelum berhubungan seksual.
- Bernapas dekat Salah wahid trik yang paling enteng pada slow saat bersambung merupakan menyentak napas dalam.
- jalankan masturbasi 1-2 jam sebelum bersambung mampu memperlama fase ereksi
- lakukan trik Stop-Start yang dipopulerkan oleh Masters dan Johson. taktik ini pass efektif untuk mengontrol ejakulasi. rumus yang dilakukan merupakan :
- Pasangan wanita memulai dgn rangsangan pada penis laki laki dan menghentikannya saat laki-laki merasakan sensasi yg bisa menciptakan ejakulasi.
- Pasangan perempuan kemudian mewasiatkan tekanan lembut pada penis tepat dibelakang kepala penis hingga sensasi tertera menghilang.
- laki-laki bernapas dekat dan merasakan sensasi termuat dan berikhtiar mengendalikannya.
- kalau sensasi telah lucut sehingga rangsangan sanggup diberikan kembali oleh pasangan wanita.
- lakukan berulang-ulang sampai langka lebih 10 kali
- setelah berlatih kiat ini, pasangan mampu jalankan pertalian seksual bersama pasangan perempuan kaya di situs atas
- Arah pikiran dan fokus Arahkan pikiran untuk sesuatu yang tak ada sangkut pautnya dgn sex ketika berhubungan badan. dapat pula sambil memikirkan yang tidak sukai. hal ini akan menyusutkan rangsangan yg diterima.
- mengecilkan sensitifitas bagi penis. gunakan kondom, cream atau media berikan sex yang lain yg mampu mengurangi rangsangan yang di terima oleh pihak pria Kondom yang dipakai sebaiknya yang takaran tebal agar dapat menyusutkan rangsangan yg bakal sampai nanti.
- tempat yg sesuai Carilah posisi-posisi jalinan intim yang biasanya mampu anda nikmati dekat disaat yg lama Pakailah lokasi tertulis di perdana permainan agar mampu giat kolot dan pasangan anda bisa orgasme atau keluar lebih dahulu.

usaha ini pass efektif kepada mengontrol ejakulasi. metode yg dilakukan yakni :

1. Pasangan wanita mengawali dgn rangsangan buat penis cowok dan menghentikannya disaat cowok merasakan sensasi yg sanggup menghasilkan ejakulasi.
2. Pasangan perempuan seterusnya menurunkan tindihan lembut kepada penis pas dibelakang sirah penis hingga sensasi terkandung menghilang.
3. cowok bernapas dalam dan merasakan sensasi termasuk dan mengupayakan mengendalikannya.
4. jika sensasi telah menguap sehingga rangsangan mampu diberikan juga oleh pasangan wanita.
5. melakukan melayut sampai garib lebih 10 kali

Latihan ini ialah latihan penggarapan diri di dekat berhubungan intim. bila pertanyaan masih belum sanggup terpecahkan serta-merta menghubungi dokter spesialis andrologi Klinik apollo pada wawancara lebih lanjut di Hotline No. (021)-62303060.

Definisi Kulup panjang | Sunat di Jakarta

Ejakulasi dini bahaya | Klinik kelamin di Jakarta

Konsultasi Dokter klinik apollo | Free Consultasion

Post a Comment

Back to Top